Jumat, 26 September 2008

ReStauRaNt bamBOO

Satu lagi sebuah tempat yang tersembunyi dari peradaban yang merupakan tempat yang penuh kreatifitas dari penggagasnya... Restaurant bamboo (named by author - because this is not an adv), terletak di tengah pulau Bali, tepatnya di Tabanan, di balik gunung batu karu, merupakan sebuah tempat peristirahatan yang hanya bisa dinikmati apabila kita sudah melakukan reservasi - tidak bisa asal maen aja trus makan di sana.
Rest area ini merupakan bagian sebuah paket tour dan biasanya para tourist tiba di sini untuk menikmati makan siangnya setelah setengah lelah berpetualang menggunakan kendaraan cruisenya.
Nah kebetulan waktu kesana, udah gak ada para tourist yang bersantap, so atas kebaikan sang penjaga, kita bisa menikmati suasana di sana deh.
Menuju kesana, melewati hutan dengan jalan tanah yang tidak rata. kalo mau ke sini jangan bawa sedan deh. Kalo musim hujan apa lagi... sampai di tempat perhentian kendaraan terasa agak lenggang karena sudah tidak terlalu liar lagi. dari tempat parkir ini kita berjalan kaki sedikit, dan memasuki kawasan bamboo. sebentar saja berjalan kita sudah menemukan sebongkah rangkaian potongan bamboo yang membentuk sebuah bangunan. Dinding, lantai dan atap terbuat dari bambu. Benar2 memanfaatkan apa yang ada di sekitarnya. sangat menyatu dengan alam.. walaupun bukan style deconstructive, tapi idenya cukup pantas untuk dipuji.. walau setiap orang punya kemungkinan untuk membuat yang seperti ini, tapi kenapa tidak banyak yang sudah membuatnya? so, ini bisa saya sebut kreatif...
kalo ada yang buat bangunan bamboo yang wah dan sangat extraordinary di atas tanah yang mahal karena berkembangnya pariwisata disana, maka ide itu sengaja dibuat agar tampak exclusive dan tampak desain didapat dari arsitek handal, tapi yang satu ini idenya berkembang karena memang daerah itu adalah daerah hutan bambu. tidak ada sesuatu yang direkayasa... ini merupakan kejujuran ruang dan waktu dalam arsitektur.

Senin, 15 September 2008

InDahNya aLaM

Bali adalah daerah berikutnya yang akan tergerus arus peradaban dan "keindahan teknologi". Apalagi sekarang udah banyak arsitek pintar yang menjadikan bali tempat yang cocok untuk bereksperimen tentang ide-ide extraordinary mereka. Dari mal, aneka hotel, villa, etc - asalkan ada investor yang mendanai ide cemerlang mereka.
Tapi sebenarnya, investorlah yang punya keinginan pertama untuk menanamkan uangnya di atas tanah, dan berharap akan berbuah uang yang lebih banyak lagi. nah si arsitek ini hanyalah petani yang punya skill untuk mengukir bumi dan bercocok tanam dengan bibit dolar yang dimiliki investor..
Nah siapakah pemilik tanah??? kenapa mereka membiarkan investor bercocok tanam di tanah mereka? apa sang pemilik tanah gak punya "bibit" yang digunakan untuk bercocok tanam? atau pemilik tanah ga punya "petani" yang mampu bercocok tanam di tanahnya sendiri? atau pemilik tanah gak punya pikiran untuk mengolah tanahnya sendiri sehingga lebih senang menikmati hasil dari menjual tanahnya dan menikmati hasil penjualannya itu saja? paling pinter pemilik tanah sekarang hanya minta upeti setiap tahun atas siapapun yang tinggal diatas tanah itu...
wah, berarti pemilik tanah gak nyadar kalo mereka ini punya banyak anak, yang masih membutuhkan tanah-tanah itu kelak...

Tapi untuk sementara kita masih bisa tenang... toh nanti yang gak tenang hanya anak dan cucu kita, BUKAN KITA... jadi kita bisa tenang lah...

Ketika jalan jalan di sekitar kita, saya masih banyak kok menemukan tempat yang bener masih alami.
contohnya jatiluwih.....














bahkan temen saya yang ikut minta di foto untuk pre-weddingnya... "takutnya entar terlambat dan keindahan itu hilang, jadinya sekarang aja fotonya..." gitu katanya.


wah PaSanGan SeRAsi yA!!!??











Jatiluwih adalah sebuah daerah di wilayah kabupaten Tabanan yang masih alami bener... saat ini sebenernya sudah dijamah pariwisata sih, tapi belum secara besar-besaran.. yang saya tau sudah ada horse riding dan ATV car track...
waduh!! sawahnya mau diacak-acak tuh...
asal jangan semua jalanan dipaving dan dibikinin hotel n restoran aja... masak di tengah pemandangan sawah dan hutan tiba2 ada trotoar? kan gak lucu ya...(seperti jalan menuju danau tambulilingan yang dulunya tanah alami sekarang sudah trotoar, ketika kesana kali kedua saya sudah merasa kecewa)
kadang kesulitan mencapai suatu tempat yang indah itulah menjadi keindahan yang mendalam...
kesulitan kita mendapatkan sesuatu membuat kita menghargainya.

Senin, 08 September 2008

iNTroDUctTiON

You are my fren?
have known me before?
please find more 'bout me at here

Kamis, 04 September 2008

KaNToRaN

Kantor adalah rumah kedua bagi hampir seluruh orang yang dipanggil "pegawai".
Karena itu orang yang sering pindah-pindah kantor artinya gak betah di rumah atau mungkin gak betah ama istri - he he hanya bercanda....
Walaupun kita seorang BOS tapi kalo harus terus ke kantor, kan berarti kita ini pegawai dari kantor kita sendiri juga... So kalo gak mau di bilang pegawai maka jangan buat kantor sendiri he he...



KaNtOrQu berHanTu










Nah kesimpulannya.. yang seharusnya di panggil BOS itu adalah orang yang gak punya kantor alias pengangguran. Orang ini sangat santai hidupnya tapi bisa hidup juga.
Yang layak disebut BOS juga dengan klasifikasi yang lebih kreatif adalah orang yang kerja seenaknya, kapan dia pengen ato kapan dia dapat kesempatan, contohnya Calo ato makelar dadakan. Tapi Kalo dia makelar mobil dan punya showroom berarti dia masih pegawai.

Disamping itu semua ada juga pegawai seumur hidup, yaitu orang yang buat kantor di rumahnya. katanya sih biar gampang dan hemat BBM, tapi itu artinya dia harus ke kantor selama 24 jam dalam 7 hari!! ck ck ck .... kasian. Mudah-mudahan teman-teman ga ada yang bikin kantor di rumah sendiri....

Perjalanan ke Nusa Penida




Nusa Penida adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah tenggara pulau Bali. Daerah ini memang lebih kering dibandingkan daerah dataran pulau Bali. mungkin karena struktur tanah yang didominasi batu karang dan di kelilingi pantai yang memang selalu panas. Sawah basah hampir tak terlihat. Kebanyakan vegetasi panas seperti jati - yang mungkin ditanam penduduk untuk investasi. Ladang ditanami ubi singkong.

Sumber air di daerah ini adalah dari hujan. Ini artinya kalo musim hujan, air di tampung dalam
bak penampungan basar untuk dijadikan cadangan air selama beberapa waktu. Listrik juga memiliki Sumbernya sendiri di Nusa Penida ini. Kan susah kalo mau narik kabel PLN dari bali ke Nusa Penida yang kalo naik boat aja sampe setengah jam, naik Ferry sampai 45-60menit. So, Nusa penida memiliki pembangkit listrik tenaga Bayu(angin) dan tenaga Surya. Pembangkit listrik ini bekerja dengan sistem saling menopang. Kalo ada angin pake pembangkit Bayu, kalo ada matahari pake pembangkit Surya. Kalo pas panas dan angin kenceng ya, Nusa jadi terang benderang!!!! Pembangkit listrik ini juga suply sampay Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan lho!! Karena saya melihat ada kabel listrik puanjang yang melintas dari pulau Nusa Penida ke 2 pulau tetangganya.

Bagi saya ini adalah pengalaman pertama berkunjung ke pulau yang memiliki perladangan rumput laut di sepanjang pantainya... (Yah, jadinya agak sulit untuk mandi di pantai) Saat keberangkatan, saya datang jam 7 pagi berharap bisa menyebrang sepagi mungkin, eh ternyata penyebrangan pertama naik boat seharga 25 ribu baru ada jam 9 pagi... it's ok masih mendingan daripada nunggu Ferry Roro yang biasanya berangkat lagi ke Nusa Penida jam 1 atau jam 2 yang juga gak pasti. Maklum kapal ferry Roro ini musti ngantri dengan Ferry-ferry yang dari Lombok.
Kenapa mau berangkat pagi-pagi?? karena gak mungkin cukup untuk jalan-jalan kalo hanya ada waktu setengah hari.
Kalo udah selesai jalan-jalan seharian pun besoknya harus nyari kapal sebelum tengah hari untuk balik ke pulau Bali, karena agak sulit nyari penyebrangan sore - mungkin gelombang lebih besar.
Nah lain cerita saat kepulangan, karena datangnya naik boat maka pulangnya saya putuskan untuk naik Ferry. Jam 11 penumpang kapal sudah naik ke kapal semua. Kemudian sampai jam setengah 1 siang kapal ini belum juga angkat jangkar!!! kenapa ya? katanya tunggu telepon dari padang bay untuk bilang bahwa udah gak ada kapal dari lombok yang parkir di pelabuhan. Nah jam setengah 1 akhirnya lapal berangkat dan sampai di pesisir padang bay jam setengah 2. Eh ternyata ada kapal yang parkir dan mau berangkat ke lombok. Jadinya Ferry kita jalan-jalan di pesisir pantai karang asem - seperti kapal Belanda yang memata-matai pulau Bali pada jaman VOC. Jam setengah 3 baru deh turun jangkar berlabuh di pelabuhan padang bay.... Whuhuhh!!!
akhirnya sampai juga....

Nah, pertanyaan terakhir, kenapa saya tertarik ke Nusa Penida?

1. Karena saya mendengar ada sebuah Gua yang di dalamnya terdapat pura, yang konon dulunya merupakan tempat persembunyian seorang putri bernama Giri Putri - so the cave called Gua Giri Putri

2. Nemenin temen yang mau bertemu amam keluarga calon pengantinnya...

3. Pengennya jalan-jalan menjelajahi seluruh pelosok pulau bali.


Yah yang penting kalo udah rame-rame jalan-jalan pasti seru!!!!